Orang Yang Mengesakan Allah

Bismillahirrohamannirrohim assalammualaikum warohmatullahi wabarokatuh segala puji bagi Allah rab pencipta langit dan bumi dan tidak lupa kita harus mengirim suatu hadiah yang terdapat kebaikan yaitu dengan bershalawat atas junjungan nabi besar Muhammad shalallahu alahi wasallam nabi yang mulia.

afwan, akhi dan ukty karena ana jarang pos blog ini karena ada suatu yang harus diselesaikan, ana ingin mengambil suatu pelajaran penting di kitab minhaj al-firqah an-najiyah wa ath-thaifah al-manshurah yang ditulis oleh Syaikh Muhammad bin Jamil Zainu,Insya Allah potingan kali ini kita dapat mengambil keberkahan yang terkandung dalam pelajaran di bawah ini.

Barangsiapa menafikan ketiga macam syirik tersebut dari Allah, kemudian ia mengesakan Allah dalam Dzatnya, dan dalam menyembah serta berdoa kepadanya, juga dalam sifat-sifatnya maka dia adalah muwahhid (yang mengesakan Allah) yang bakal memiliki berbagai keutamaan khusus yang dijanjikan bagi orang-orang muwahhid.

sebaliknya, jika ia hanya meyakini dan menetapkan salah satu dari ketiga macam syirik, maka dia bukanlah seseorang muwahhid, tetapi ia tergolong seperti yang disebutkan dalam firman Allah,
"seandainya mereka mempersekutukan Allah,niscaya lenyaplah dari mereka amalan yang telah mereka kerjakan." (Al-An'am: 88).

"jika kamu mempersekutukan (Tuhan), niscaya akan terhapuslah amalmu dan tentulah kamu termasuk orang-orang yang merugi." (Az-Zumar: 65)

Hanya jika ia bertaubat dan menafikan sekutu dari Allah, maka ia termasuk golongan muwahhidin. 
Ya Allah, jadikanlah kami termasuk orang-orang yang mengesakanmu dan janganlah engkau jadikan kami termasuk golongan orang-orang yang menyetukanmu.

inilah tulisan yang bisa kami sampaikan mohon maaf atas kesalahan, jika antum ingin menggali ladang amal jariyah bisa bagikan kepada teman-teman antum.







Sunnah Yang Fitrah - Khitan

Assalammualaikum warahmatullahi wabarakatuh

Mohon maaf kepada ikhwan/akhwat karena saya sudah lama tidak mengupdate postingan di blog yang kita cintain ini. Sesuai pada waktu libur semester ini saya akan membahas: Khitan mengapa saya membahasi ini karena beberapa anak tidak mengetahui bahwan khitan adalah sunnah yang fitrah
dan itu adalh kewajiban saya untuk mendakwahi dan memberi ilmu kepada orang yang belum tahu.

-Khitan-

Khitan hukumnya wajib atas kaum laki-laki dan kaum perempuan karena iini termasuk syi'ar islam.
Nabi shalallahu alaihi wa sallam bersabda kepada seorang laki-laki yang baru masuk islam:


"Campakkan darimu syi'ar kekufuran dan dan berkhitanlah" (Hasan: shahihul Jami'us shagir
no:1251 'aunul ma'bud II: 20 No: 325 dan al-baihaqi I;172)

Khitan berasal dari ajaran Nabi Ibrahim Sebagaimana yang di jelaskan dalam riwayat berikut

Dari Abu Hurairah Radhiyallahu Anhu bahwa Nabi Shalallahu Alaihi Wasallam bersabda. "(Nabi) Ibrahim Khalilur Rahman berkhitan setelah berusia delapan puluh tahun." (Muttafaqun 'Alaih Fathul Bari XI; 88 no: 6289 dan Muslim IV: 1839 no: 370)
Allah Ta'ala telah berfirman kepada nabi nya muhammad shalallahu alaihi wasallam

'Kemudian Kami, wahyukan Kepadamu (Muhammad) Ikutilah agama Ibrahim seorang yang hanif (an-Nahl: 123)
Dianjurkan Khitan dilaksanakan pada hari ketujuh dari hari kelahirannya, berdasar hadits Jabir Rhadiyallahu anhu Yang berbunyi:
"Bahwa Rasulullah shalallahu alaihi wasallam mengaqiqahi Hasan dan Husain dan mengkhitan keduanya pada hari ketujuh." (Tamamul Minnah no:68, diriwayatkan oleh Abi Thabrani dalam al-Mu'jam ash-Shagir II:122 no:891) 

Dari Ibnu Abbas Rhadiyallahu anhu ia berkata "Ada tujuh hal yang termasuk sunnah Nabi shalallahu alaihi wasallam tentang amak kecil, yaitu (pertama) pada hari ketujuh diberi nama dan dikhitan...."
(Tamamul Minnah hal:68)
Dua hadits di atas, sekalipun pada masing-masing sanadnya terdapat kelemahannya, namun yang satu menguatkan yang lain(sehingga menjadi hasan), karena sunber keduanya beda dan tidak ada rawinya 
yang tertuduh berdusta(lihat Tammul Minnah hal.68)

------Sumber-----
- Salinan Buku AL-WAJIZ FI FIQHIS SUNNAH WAL KITABIL 'AZIZ Bab Kitab ath-Thaharah

AKIDAH DAHULU ATAUKAH KEKUASAAN?

Assalammualaikum warahmatullahi wabarakatuh

Pada Pekan ini ana akan mengposting suatu judul "AKIDAH DAHULU ATAUKAH KEKUASAAN

lewat manakah islam akan tampil kembali memimpin dunia? da'i besar muhammad Quthb menjawab persoalan ini dalam sebuah kuliah yang disampaikan di dar al-hadits. makkah al-mukarramah. teks pertanyaan itu sebagai berikut:

"sebagian orang berpendapat bahwa islam akan kembali tampil lewat kekuasaan, sebagian lain berpendapat bahwa islam akan kembali dengan jalan meluruskan akidah dan tarbiyah (pendidikan) masyarakat. manakah di antara dua pendapat ini yang benar ?"

beliau menjawab, "bagaimana islam akan tampil berkuasa di bumi jika para du'at belum meluruskan
akidah umat, beriman secara benar dan di uji keteguhan agama mereka, lalu mereka ber-sabar
dan berjihad di jalan allah. bila berbagai hal itu telah di wujudkan dalam kehidupan sehari-hari barulah agama Allah akan berkuasa dan hukum-hukumnya diterapkan di persada bumi . persoalan
ini amat jelas sekali kekuasaan itu tidak datang dari langit, tidak serta merta turun dari langit. memang benar segala sesuatu tidak datang dari langit tetapi melalui kesungguhan dan usaha manusia
hal itulah yang di wajibkan oleh allah atas manusia dengan firmanya.

"Demiankanlah, apabila Allah menghendaki niscaya Allah akan membinasakan mereka, tetapi allah
hendak menguji sebagian kamu dengan sebagian yang lain(muhammad: 4)

karena itu kita mesti memulai dengan meluruskan akidah mendidik generasi pada akidah yang benar
sehingga terwujud suatu generasi yang tahan uji dan  sabar oleh berbagai cobaan sebagaimana
yang terjadi pada generasi awal islam

Istihadhah

Assalamualaikum
Istihadhah ialah darah yang keluar di luar waktu-waktu haidh dan nifas atau keluar secara bersambung
setelah haid atau nifas. jika ia keluar seperti yang pertama (di luar waktu) maka hal itu sudah jelas.
Namun jika seperti yang kedua, yaitu keluar secara bersambung sesudah sempurnanya waktu haidh
atau nifas, maka kententuannya sebagai berikut:

Jika seorang perempuan biasa mengeluarkan darah haidh atau nifas dengan teratur, maka darah yang keluar
melebihi dari kebiasaannya adalah dari istihadhah. berdasarkan sabda nabi shalallah alaihi wassalam kepada ummu habibah :
  "Berhentilah Kamu (selama haidh itu masih menahanmu), kemudian mandilah dan sholatlah!" (shahih: Irwa'ul
Ghalib no: 202 dan muslim I; 264 no: 65/334

Manakala ia bisa membedakan antara dua darah, darah haidh adalah darah hitam yang sudah dimaklumi dan  selain darah itu adalah darah istihadhah Berdasar sabda nabi shalallahu alaihi wassalam kepada fathimah bin
ti abi hubaisy
"Apabila darah haidh, maka ia berwarna hitam yang sudah di kenal (oleh kaum wanita), maka hendaklah 
kamu berhenti dari sholat; namun jika berwarna lain, maka hendaklah kamu berwudhu', karena ia adalah
darah yang berasal dari pembuluh darah." (shahih Irwa'ul Ghalib no: 204, Nasa;i I: 185 dan 'Aunul MA'bud I: 470 no: 283)
jika ia mengeluarkan darah istihadhah, namun ia tidak bisa membedakan antara darah haidh dengan darah istihadhah, maka hendaklah mengacu kepada kebiasaan kaum perempuan di negrinya, ini didasarkan 
pada sabda nabi shalallahu alaihi wassalam kepada hamnah binti jahsy 
sesungguhnya itu hanyalah salah satu dari dorongan syaitan. Maka Hendaklah kamu menjalani masa haidh 
enam hari atau tujuh hari menurut ilmu allah, kemudian mandilah hingga apabila engkau melihat bahwa engkau sudah suci dan bersih maka shalatlah selama dua puluh empat puluh malam atau dua puluh tiga hari dan berpuasalah, karena sesungguhnya itu cukup bagimu. dan begitulah  hendaknya 
kamu berbuat pada setiap bulan, sebagaimana kaum wanita berhaidh dan sebagaimana mereka, bersuci sesuai dengan ketentuan waktu haidh dan waktu sucinya."(Hasan :Irwa'ul Ghalib no: 205 'aunul Ma'bud I
: 475 no:284, Tirmidzi I; 83 no: 128 dan ibnu majah I: 205 n0: 627 semakna)

Larangan Marah


Assalamualaikum Malam Ini Bertepatan 9 Dzulhijjah 1434 H Yang Pagi Harinya Kita Menuaikan Puasa Yaitu Puasa Arafah Puasa Kan Ada Peraturan Yaitu Menahan Amarah Dan Saya Akan Mencontohi Satu
Hadits Atau Sebagian Yang Kami Bisa Bantu:
Dari Abu Hurairah Bahwa Seseorang berkata kepada nabi muhammad "berwasilah Kepadaku" Beliau Bersabda "jangan marah!" Beliau Mengulanginya berkali-kali dengan ucapan "jangan marah!"
(HR.al-Bukhari).